Jumat, 17 Juni 2011

Merimba Dalam Sorga Sendiri

Sepertinya lupa,
Atau sengaja tak hiraukan diri
Tentang hikayat pesuruh
Lilitan benang merah
Yang merambu di jalan rimba
Serta sumur-sumur pembakaran sampah dan nafsu
Seringkali sesakkan telinga terdalamku
Bagai segenggam sahara asyik berdansa
Bersama angin meraba

Bahkan bukan sepertinya lagi,
Derai deru itu semakin erat
Bersenggama dengan jari-jemariku
Inilah sebuah pertanda
Pesuruh itu kembali menyusup dalam rimba diriku
”kau bukan saja tak beradab_tapi biadab!
Mengapa kau sia-siakan mutiara
Dan pohon-pohon kau tebanginya
Pohon-pohon yang tumbuh dan tumbang
Dalam sorga dirimu
Dirimu sendiri”
Ya, suara itu
Suara itu jelas ku simak dari dalam diriku
Aakhh...
Siapa yang bertandang dalam diri ini?
Aku hanya berlari dan berlari
Menyisiri jalan-jalan tak bertepi
Karena aku sudah melebur menjadi diriku

-0701102010-
Abduka alashie ataaka

Namamu lamat ke timur Negeri

KH. Syarqawi al- Qudusi*



Aku menyangka ini bukan sekedar sua
Tempat bernaung segala dahaga dan rasa
Sayap-sayap malaikat mendekap
Meraksa seluruh duga dan moksa
Padahal istana ini
Kau tanam dari kandang kuda pemberian tetangga

Namamu semakin ku yakin
Bukan sekedar asma biasa
Dan akan bersisa
Pada abad selanjutnya
Atas pahatan nisan semata

Inilah titah Ilah
Yang bertandang pada Ya’ nisbat namamu
Hingga di timur pulau ini kau tiba.

08:10 WIB. Kelas XI A MATA, 27 Februari 2011
Abduka alashie ataaka


*Pendiri Pondok Pesantren Annuqayah
Guluk-Guluk Sumenep Madura 1887

Khalif, tu'raf! ' خالف، تعرف

Di sebuah kerajaan antah-berantah anggap saja Minumih terdapat sebuah kisah antara seorang raja dan salah satu prajurit yang cacat sebagian anggota tubuhnya. Dia selalu dihina dan diejek dengan ketidaksempurnaanya. Pada suatu ketika raja bersama prajurit tersebut serta prajurit yang lain memburu binatang ke hutan Sungsang sesaat kemudian datanglah komplotan manusia aneh tak dikenal ingin menangkap mereka untuk dijadikan tumbal. Tumbal yang mereka harapkan tidak sembarang tumbal, melainkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: tumbal itu bukan perempuan (harus laki-laki), organ tubuhnya lengkap (tidak cacat). Dalam penangkapan itu terjadi seleksi yang sangat ketat hingga akhirnya sampai pada giliran prajurit yang cacat tersebut. Berkat ketidaksempurnaan anggota tubuhnya dia selamat dari tangan komplotan manusia aneh itu. Sungguh mujur nasib prajurit ini, selain dia selamat, akhirnya dia dapat bersanding dengan istri sang raja. menggantikan posisi raja di negeri tersebut, sebab tak ada satupun laki-laki selain dia.
Inilah penggalan kisah yang sering kali bapak guru sampaikan. Sebuah kisah fiktif yang mengandung banyak hikmah. Untuk seumuran SD, cerita singkat ini hanyalah lelucon pelipur lara semata, tapi bila kita lebih cermat memahaminya akan banyak hikmah yang akan kita petik. Pertama kita harus menghapus obsesi negatif bahwa yang sempurna akan selalu sempurna. karena kita tak tau takdir Tuhan hari ini. Kedua hukum karma (kausalitas) memang ada dan nyata. Ketiga kita tau kenapa dia lolos dari komplotan tersebut, karena dia berbeda dengan yang lainya.
Sebenarnya hal yang sangat substansial dalam kisah di atas adalah di bagian ketiga, sebab bagian pertama dan kedua tak akan terjadi apabila dia tidak berbeda dengan prajurit lainnya. Hingga tak jarang kita dengar pepatah arab yang berbunyi “Khalif tu’raf atau Khalif tudzkar (berbedalah! Maka kamu akan dikenal/dikenang)”. Terbukti! Cerita yang sepertinya konyol ini masih terbukukan dalam arsip sejarah sampai hari ini. Atau dengan kata lain ternyata untuk terkenal itu mudah dan sangat mudah! Bahkan dari saking mudahnya ada pepatah arab yang berani mengatakan kencingilah sumur zamzam, maka kamu akan terkenal! Kalau kita pahami secara mentah pepatah ini memang masuk akal, kita akan dikenal diseluruh pejuru dunia, tapi kebayang apa yang akan terjadi kalau itu benar-benar terjadi. He.he..
Mayoritas orang yang diorangkan orang lain adalah orang yang berani berbeda dengan yang lainnya. semisal Nabi Muhammad SAW.di kalangan para Nabi dan Rasul Beliau sangat berbeda ketimbang Utusan Allah yang lain. Baik dari kemukjizatannya, kepemimpinannya dalam negara atau bahkan kepribadiannya dengan akhlaq terpuji beliau. Nabi Khidir, Nabi yang mendalami ma’rifat, Syeh Abdul Qadir al-jilanie, Raja diraja para wali Allah. Al-Hallaj, Syekh Siti jenar, Bayazid Busthomi, mereka berbeda dalam teologi. Hingga di negeri kita ini kita tahu Gus Dur Sang Guru Bangsa, sepanjang sejarah kemerdekaan beliau adalah orang paling kontroversial dari segala hal dan di Madura kita kenal sosok D.Zawawi Imron, beliau tidak menempuh pendidikan Formal tapi kenyataannya sekarang tidak sedikit orang yang membutuhkan beliau. Mereka semua bisa terkenal dan dikenang sepanjang sejarah sampai saat ini karena mereka berani beda dengan alam sekitarnya.
Seiring laju zaman yang sangat kencang, serta mudahnya mengakses informasi, cara-cara di atas sangat mudah didapatkan bahkan hampir semua penduduk bumi ini menganggap bukan lagi hal yang tabu. Terbukti! Beberapa bulan lalu kita kita dikejutkan oleh ulah Polisi Gorontalo yang meng-upload videonya di you tube dengan ulah gilanya itu, dia mendadak menjadi artis terkenal.
Atau kalau kita klik di facebook ‘jasmine slalu hepi’ maka kita akan dikejutkan dengan ulahnya yang sangat kontroversial. Dia sangat berani mengutuk Nabi Muhammad. Hingga di bulan maret kemarin lebih enam puluh ribu pelanggan facebook mengomentarinya dengan sumpah serapah, cercaan dll.
Sekali lagi, semua itu terjadi karena didasarkan kepada kemampuan mereka masing-masing untuk berbeda. Akan tetapi dengan tulisan kecil ini bukan berarti penulis mengajak kepada hal-hal yang negatif atau jalan yang berbahaya. Kita lebih tau mana yang baik dan yang buruk. Mana yang beresiko mana yang tidak. Mau terkenal? Silahkan berbeda! Resiko tanggung sendiri. Kamu lebih tau apa yang harus kamu lakukan. Jangan hanya berani jawab tapi gak mau tanggung...!


Abduka Alashie Ataka